KITA (Intellectual unity of Response Action/kesatuan intelektual tanggap aksi)

assalamu'alaikum,wr wb.
selamat datang di blog KITA(Intellectual unity of Response Action) semoga informasi nya bermamfaat...!!!

Yang KITA butuh kan bukan solusi-solusi(KOMENTAR) tapi rakyat butuh aksi,(EKSEKUSI)

Sabtu, 15 Mei 2010

“BOBOT PON 2012 YANG OVERLOAD JELANG MILAD JEMBATAN LEGHTON/SIAK”


Akhir-akhir ini di Riau khususnya di pekanbaru beredar isu yang sangat menghebohkan warga terutama warga yang bermukim di rumbai “ ambruk nya jembatan leighton” .Ini adalah kado ulang tahun yang sangat ironis.
Walau tlah lama isu ini beredar tapi kini mencuat kembali,Jembatan Leighton adalah Jembatan termegah,di kota Pekanbaru dibangun kira-kira tahun 1973 dan selesai diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 19 April tahun 1977. Tetapi sebenarnya namanya Jembatan Sungai Siak, kenapa bisa begitu? Nama ini mungkin ada kaitannya dengan sejarah jembatan dikota Pekanbaru.
Sebelum adanya jembatan Leighton yang menjadi jembatan termegah di Pekanbaru, ada jembatan yang menghubungkan antara Rumbai dengan Bom baru namanya jembatan Ponton. Jembatan ini berupa perahu besi yang bersambung-sambung sampai seberang. Jembatan ini jika ada kapal hendak lewat, akan diputus sementara dan perahu jembatan Ponton dirapatkan ke pinggir sungai. Hanya saat pagi dan sore jembatan dibuka untuk umum. selanjutnya hanya dibuka untuk keperluan PT. Caltex, Maklum yang punya jembatan PT. Caltex, sampai 18 tahun sebagai satu-satunya penghubung kota Pekanbaru yang membelah Sungai Siak.
Setelah itu dengan kerja sama antara Pemerintah Daerah Riau dengan PT. Caltex dibangunlah Jembatan Siak, Masyarakat Pekanbaru belum tahu namanya ketika pertama kali dibangun Kontraktor yang membuat bangunan adalah perusahaan jembatan dari Australia. Ketika itu perusahaan dari Australia ini mungkin bermaksud Promosi perusahaannya yang masih baru, dibuatlah spanduk besar-besar dengan nama perusahaan: LEIGHTON , di depan gerbang proyek pembuatan jembatan Sungai Siak. Sejak itu masyarakat Pekanbaru menyangka jembatan baru tersebut bernama Leighton, karena bermiripan dengan nama jembatan lama Ponton. Sampai di sekitar tahun 1980-an, PT. Caltex menyadari kesalahan nama jembatan yang diketahui masyarakat sehingga mensosialisasikan kembali nama Jembatan Sungai Siak kepada masyarakat.
Jembatan dengan panjang 350 meter, tgl 19 april ini,tepat ber usia 37 thn, proyek pembangunan jembatan ini menghabiskan 600 ton baja; 1,200 kaki kubik beton; 150,000 kaki kubik tanah timbun dan pengaspalan 700 m persegi jalan,letak nya yang cukup strategis memberi dampak yang sangat positif terutama dalam menopang laju nya tingkat ekonomi warga,karna merupakan sarana transportasi yang membelah sungai siak.
Si Tua yang telah uzur
Sebenarnya lama kita mendengar ketidak layakan jembatan siak I atau leighton dipakai sebagai jalur utama. Usianya yang sudah uzur dan diperparah lagi oleh dampak kerusakan DAS sungai siak ,juga peruntukan nya yang tidak sesuai dengan perencanaan awal jembatan itu, menjadi pendorong melemahnya struktur jembatan yang menjadi ikon kota pekanbaru. Bahkan badan pemerintah sendiri yang mengeluarkan pernyataan tsb.
Tapi lihatlah kenyataannya,jembatan tua itu masih terus di paksa kemampuannya untuk menahan banykanya volume kendaraan di atasnya.Menurut Humar dan Kashif (1995), respons struktur jembatan terhadap beban kendaraan merupakan masalah yang kompleks dikarenakan interaksi antara jembatan dan kendaraan. Masalah yang kompleks ini sulit menentukan parameter yang tepat untuk mengukur respons tersebut.akan tetapi, perencanaan jembatan yang terdiri dari beban mati dan beban hidup. Beban mati adalah semua beban yang berasal dari berat sendiri jembatan atau bagian jembatan yang ditinjau, termasuk segala unsur tambahan tetap yang dianggap merupakan suatu kesatuan tetap dengannya. Beban hidup adalah semua muatan yang berasal dari berat kendaraan yang bergerak/lalu lintas dan atau berat orang-orang yaang berjalan kaki yang dianggap bekerja pada jembatan. Memang sudah di pasang portal untuk mengurangi tekanan pada jembatan, tapi itupun masih di buka tutup kalo ada penjabat yang mau lewat,serta si penyeberang nakal”
Kalau kita merunut pada umur rencana jembatan menurut SNI berkisar 50/100thn.tapi kondisi ini harus di lihat juga pada proses perawatan jembatan yang harus maksimal juga bobot kendaraan yang melaju di atas nya.Semua instansi yang berkompeten manguji kekuatan jembatan siak 1 atau leighton itu sepakat bahwa jembatan tua ini sudah di ambang kritis,di tunjuk kan oleh retakan-retakan pada lantai atas jembatan,tapi untuk analisa kekutan struktur nya di butuh kan kajian yang bersifat teknis,dan komfrehensif tentunya.
Ratapan pilu si Tua saat hari “Petang Megang”
Acara ritual penyambut bulan suci Ramadhan yang disebut dengan nama "Petang Megang" ini merupakan acara tahunan yang slalu di gelar di berbagai daerah yang ada di RIAU,tak terkecuali kota pekanbaru,biasa nya event tahunan ini kusus buat warga pekanbaru di pusat kan di sungai siak,tepat nya di bawah jembatan leighton, . Acara ritual masyarakat Melayu di Pekanbaru ini sendiri tidak hanya menggelar acara Mandi Balimau bersama saja, tapi juga menyelenggarakan berbagai kegiatan diantaranya pacu sampan dan beberapa perlombaan lainnya,acara ini dipastikan akan dihadiri oleh ribuan masyarakat Pekanbaru yang akan menjalankan ibadah puasa.kondisini ini tak hanya di padati di sekitar bawah jembatan,melainkan menjadi tempat kerumunan masa yang memadati di sepanjang badan jembatan,biasa nya terjadi kemacetan yang panjang,jelas kondisi ini memberi pengaruh yang besar bagi beban hidup yang di pikul oleh jembatan.
Dalam suatu proses perencanaan pembangunan fisik,baik gedung,jalan dan jembatan/pasilitas umum lain nya,ada beberapa aspek yang harus di penuhi,di samping faktor ekonomis,kekuatan/ke amanan, faktor kenyamanan juga mesti harus di perhatikan,agar sarat-sarat perencanaan itu terpenuhi,dan si pengunan jembatan tak merasa was-was.
Tapi coba kita lihat kalau ada kemacetan di sepanjang jalan itu. Bisa di bayangkan ada berapa jumlah kendaraan banyak berhenti sepanjang jembatan itu dan semuanya menunggu antrian yang panjang, walau tlah di pasang portal untuk menghindari kendaraan yang berbobot berat tidak melalui, kenyataan di lapangan menunjukkan masih ada kendaraan yang bobot nya berat melalui, seperti kasus yang baru-baru ini terjadi portal pembatas ambruk akibat senggolan truck yang bobot nya berat yang ketingian nya menyentuh portal yang berdampak pada kemacetan lalu lintas.

Bobot PON 2012 Yang OVER LOAD
Pekan Olah raga Nasional(PON) yakni adalah even olah raga setarap Nasional.pelaksanaan nya tuk
wacana demi wacana terus di kembang kan oleh pemerintah daerah.
Pemprov Riau berencana membangun Jembatan Siak VI sebagai solusi kemacetan lalu lintas di kawasan Sudirman Ujung ketika penyelenggaraan PON 2012 mendatang. Pembangunan jembatan yang keempat sebagai penghubung Pekanbaru Kota dengan Kawasan Rumbai, merupakan sharing anggaran.Pemko Pekanbaru dibebani tugas membebaskan lahan dan hal itu sudah selesai dilaksanakan. Sementara Pemprov Riau mendukung dari sisi biaya pembangunan jembatan. Tahun 2009, melalui APBD Riau dianggarkan dana senilai 10 miliar untuk memulai proyek tersebut. Dengan dana itu, dapat diselesaikan pembangunan cerocok pondasi dari tiang beton yang ditanamkan(Sumber: tribune pekanbaru).
Win-win solution(solusi pencegahan)
Keresahan rakyat ini memang cukup,beralasan, dampak buruk nya akan mempengaruhi aspek ekonomi,sosial,bahkan ancaman hilang nya jiwa manusia,harta benda,sangat berpontensi,sangat FATAL bagi rakyat dan warga yang slalu mengunakan jembatan ini sebagai akses mobilisasi warga terutama yang bermukim di rumbai, Penanganan nya harus lah kita pastikan mengacu pada AMDAL(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang kondisi layak atau tidak nya kondisi jembatan leighton,dan juga di harap kan kepada warga pekanbaru kususnya warga yang bermukim di Rumbai,terutama bagi pengguna jalan/jembatan menghindari waktu-waktu yang yang padat saat penyebrangan di jembatan,di sarankan kepada warga yang kusus nya bermukim di kawasan bom baru atau rumbai sekitar nya untuk mengurangi bobot beban saat menyeberang jembatan juga menghindari kumpul-kumpul bareng di badan jembatan, dan juga baik nya menyeberang dengan berjalan kaki saja,agar ketahanan jembatan,lebih awet dan aman.
Bagi pihak berwenang terutama bagi dinas pehubungan dan Kimpraswil,atas nama pemerintah daerah Riau kusus nya kota pekanbaru,haruslah berupaya sedemikian rupa tuk mengcanter isu-isu yang mencemaskan warga masyarakat, serta pengawasaan yang ketat atas peruntukan jembatan,yang di maksut yakni memperhatikan bobot beban jembatan baik saat even tahunan maupun even PON 2012 ini yang akan menjadi pusat perhatian serta tujuan kedatangan baik peserta olah raga maupun pengemar dari seluruh Indonesia tentunya,dan juga sangat di butuhkan perhatian dan penanganan yang bersifat prepentif cepat dan Tanggap..serta melibatkan para ahli-ahli infrastuktur jembatan dan kaum akademisi tuk melakukan pengkajian ulang terhadap kondisi kelayakan jembatan. Agar dampak negatif yang tak di harapkan tidak terjadi.
RASYID RIDHO SIREGAR
KADER HMI CABANG PEKANBARU.
DIREKTUR”KITA” (KESATUAN INTELEKTUAL TANGGAP AKSI)

cool

cool
civil

KITA

KITA