Tampa terasa,perputaran roda waktu berputar sangat cepat.Detik bergati detik,hari dan bulan berganti serta tahun pun berubah hampir menghantarkan kita diujung akhir tahun 2009 yang diharapkan menjadi sebuah momentum perubahan, dan pada tahun ini jua bangsa Indonesia melakukan perhelatan akbar atau yang akrab didengar dengan sebutan pesta demokrasi,di awali dengan pemilu legislatif,sampai pemilihan presiden yang kita laksanakan pada tahun 2009 ini.
Harapan akan cita-cita agar indonesia bisa bangkit menjadi negara yang perkasa,macan asia,dihargai dan dihormati oleh bangsa lain,dan yang lebih utama dapat terujudnya masarakat adil dan makmur,terasa hanya sebatas impian dan harapan kosong para pemimpi,ironis dan sangat ironis, ketika para pemuda dan anak bangsa masih terbuai dalam tidur dan khayalan dan nostalgia masa lalu,tampa terasa 101 tahun sudah momen kebangkitan nasional berlalu,dan saat nya kita bertanya sejauh mana sudah harapan dan cita-cita tersebut tercapai?momen kebangkitan nasional yang mengandung harapan agar kehidupan berbangsa dan bernegara di indonesia bisa berjalan tentram dan sentosa.Bahwa setuiap warga negara dan anak bangsa bisa merasa bahagia karena telah menjadi bagian republik tercinta ini.
Ancaman disintegrasi bansa merupakan momok yang amat menakutkan dan serius yang slalu menghantui dan membayangi setiap derap langkah para anak bangsa,ditandai dengan tidak meratanya pembangunan disetiap daerah pelosok negri ini,terkesan pembangunan hanya dipusatkan pada daerah daerah tertentu saja,diperparah dengan gejolak krisis indentitas yang mulai menjangkiti pemikiran anak bangsa yang cendrung bersifat dan berfikir primordialisme(kesukuan,ke
Sedangkan momen reformasi yang telah bergulir 11 tahun yang mengandung harapan-harapan agar indonesia bangkit kembali kembali dari keterpurukan akibat hempasan krisis ekonomi yang memporakporandakan bangsa ini,pasca 11 tahun repormasi belum berbuah maksimal dari harapan dan cita-cita yang kita harapkan segudang pertanyaan akan tujuan reformasi dan hasil yang telah dicapai belumdapat kita jawab dengan tuntas,masih menyisakan beban dan tangung jawab kita selaku kaum muda dan anak bangsa indonesia,
Menurut Akbar Tanjung menilai peran pemuda yang dipelopori oleh mahasiswa/i selaku agent of change(agen perubahan) pada masa reformasi yang pada awalnya diharapkan mampu bergiat dan melakukan perubahan di berbagai bidang yang meliputi politik,ekonomi,hukum,buda
GERAKAN REORIEANTASI INDONESIA
Dalam setiap gerak lahkah anak bangsa di butuhkan arah dan tujuan yang jelas Refomasi yang pada awalnya ingin melakukan perubahan yang menyeluruh pada seluruh ruang kehidupan berbansa dan bernegara belum mencapai titik klimaksnya,cita-cita reformasi tidak hanya sampai menumbangkan rezim orde baru yang sangat otoriter,akan tetapi perjuangan reformasi yang merupakan bagian dari momentum kebangkitan nasional,menyikapi berbagai masalah-masalah keumatan berbangsa dan bernegara dewasa ini,haruslah di cermati,dan di sikapi secara benar,cita-cita kebangkitan nasional dan reformasi mesti lebih diperjelas orientasinya, pasca reformasi keran Demokrasi terbuka lebar,pres,mahasiswa dapat melakukan berbagai aktifitas,atau menyatakan tidak sepakat terhadap kebijakan pemerantah,tampa harus dibayangi oleh rasa takut.
Namun berbagai aksi dangerakan yang dilakukan anak bangsa yang di motori oleh para mahasiswa/i ternyata lebih bersifat sporadis dan cendrung tidak terorganisir dengan baik serta tidak di dasari oleh common platfrom yang jelas.kondisi ini akan melahirkan kemandulan dalam melakukan dan menyampaikan aspirasi mahasiswa dalam menganalisa kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah,pasca runtuhnya rezim orde baru,kekuatan pemuda tidak lagi menunjukkan kekompakan dan kebersamaan,seolah-olah perjuanga bersama telah selesai pergerakam pemuda dan mahasiswa akhirnya mengalami disorientasi ,berjalan sendiri-sendiri dan bersipat lokal dengan visi yang berbeda-beda.
Situasi ini banyak di analisa oleh banyak kalangan,diantara analisa yang mengatakan adalah tidak adanya musuh bersama(common enemy)dalam aksinya,kondisi ini sangat jelas memperlihatkan bahwa kaum muda yang saat ini di wakili para mahasiswa/i tidak memiliki format dan tujuan yang jelas maka untuk menjawab permasalahan diatas maka saat ini di butuhkan sebuah gerakan Reorientasi Indonesia yang menitik beratkan kepada tujuan awal terbentuknya negara kesatuan republik indonesia dengan satu tujan,satu nusa,bahasa dan satu tanah air indonesia yang merdeka dari seluruh bentuk-bentuk penjajahan baik dari bansa asing maupun penjajahan oleh bangsa sendiri,dan harapan kita selaku anak bangsa dapat berperan aktif di berbagai bidang dan secara aktif memberikan konstributf dalam menyumbangkan pemikiranya demi pembangunan bangsa.
Rasyid Ridho Siregar
Kader HMI Cabang PEKANBARU.;